Senin, 13 Mei 2013

Kisah dibalik Banner-Baner Manchester United

" Bagi para pecinta Manchester United, banner bukan hanya sepotong kain/kardus/pakaian yang digunakan untuk mendukung tim yang mereka cintai itu, tapi juga merepresentasikan sejarah dan juga tradisi yang ada dalam tim tersebut. "

Berikut adalah beberapa banner suporter MU yang mempunyai banyak cerita didalamnya



"YOU TOLD US TO COME BACK WHEN WE'VE WON 18...WE ARE BACK"


Liverpool memang saingan terbesar Manchester United. Sejak tahun 1990, MU berhasil memenangkan 18 gelar tanpa terkalahkan. Ketika bertanding melawan Liverpool musim lalu, suporter MU membawa banner ini ke stadiun Anfield bahwa MU telah memenangkan 18 gelar, dan mereka akan meraih gelar mereka yang ke 19. Sedikit sombong? Mungkin...

WELCOME TO Manchester

r


Apa yang lebih mengintimidasi daripada masuk ke stadiun lawan dengan fans yang membawa banner besar bertuliskan jumlah trofi yang berhasil mereka menangkan? Kata "Selamat Datang" yang tertulis kami rasa akan terbaca "Anda tidak akan keluar dengan selamat dari stadiun ini"

THANK YOU RONALDO :


Sekali Manchester United akan tetap terus Manchester United. Seorang fans MU memberikan apresiasinya kepada mantan pemain MU, Cristiano Ronaldo yang pindah ke Real Madrid di tahun 2009. Kami rasa fans ini lebih tertarik pada nilai 80 juta Pounsterling dalam transfer pemain tersebut.

MANCHESTER IS MY HEAVEN:


Banner ini mengutip kata-kata dari legenda MU, Sir Matt Busby, yang mengatakan "Manchester is my heaven". Legenda MU tersebut ditawari untuk menjadi manager tim Real Madrid, namun tawaran itu ditolak dengan mengatakan "Manchester is his heaven"




Banner ini pertama kali terlihat di tahun 2006 sebagai peringatan akan kejadian di tahun 1958 dimana 23 pemain dan juga pengurus MU meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat.

FEB 6th 1958 - THE FLOWERS OF MANCHESTER:


Para pecinta MU memasang banner ini di tahun 2008 untuk menandai 50 tahun tragedi yang menimpa MU di tahun 1958. 'The Flowers of Manchester' adalah judul lagu persembahan dari The Spinners.

MUFC FOOTBALL TAUGHT BY MATT BUSBY:


Fans MU sangat mencintai para legenda MU. Banner ini merupakan penghargaan bagi Sit Matt Busby, legenda MU yang sangat terkenal.

 MUFC NOT ARROGANT, JUST BETTER:


Melihat prestasi dan fakta bahwa MU merupakan salah satu klub sepak bola terbaik, kami memahami jika mereka sedikit sombong.

YOUR PLAYERS MAKE MONEY, OUR PLAYERS MAKE HISTORY:


Kami rasa para fans MU tahu bagaimana caranya untuk menyindir tim lainnya seperti Chelsea dan Manchester City.

LOVE UNITED, HATE GLAZER:


Ketika Malcolm Glazer ,seorang warga negara Amerika, hendak membeli MU, kita tidak perlu meminta pendapat para fans, mereka sudah menunjukannya melalui banner.

UNITED KIDS WIFE - IN THAT ORDER:


Jika Anda menikahi fans MU, banner ini akan mengingatkan Anda


35/6 YEARS
:


Mereka memang sombong. Fans MU membuat banner ini untuk mengingatkan rival satu kota MU, Manchester City, bahwa mereka sudah tidak pernah menjadi juara liga sejak tahun 1976

ONE LOVE:


Disamping banner 'alat penghitung' tersebut tertulis, 'One Love'. 'One Love' adalah lagu yang dinyanyikan oleh band lokal asal Manchester, Stone Roses, ketika MU berhasil menang secara dramatis dalam Final Liga Champions di tahun 1999.

GIGGS - TEARING YOU APART SINCE 1991:


Banner ini dipasang para fans MU untuk memperingati 20 tahun Ryan Giggs membela Manchester United. Kami rasa Arsenal akan setuju dengan banner ini.

KEANE - 1993-2005 - RED LEGEND:


Para fans MU juga mencintai mantan kapten MU, Roy Keane, yang meninggalkan MU akibat berselisih dengan Sir Alex Ferguson. Para fans MU menghargai kontribusi Roy Keane kepada MU selama 12 tahun karirnya.


SOLKSJAER HAS WON IT
:


Para pecinta MU memberikan penghargaan mereka bagi "Pembunuh Berwajah Bayi", Ole Gunnar Solksjaer. Mereka menghargai permainan Solksjaer yang konstan dan membawa kemenangan bagi MU.

ERIC THE KING - BACK WITH A VENGEANCE :



Ketika Eric Cantona dihukum selama 8 bulan akibat tendangannya terhadap fans dari Crystal Palace, fans MU menyambut kembali pahlawan mereka di lapangan dengan banner ini

.

Kisah dibalik Banner-Baner Manchester United

" Bagi para pecinta Manchester United, banner bukan hanya sepotong kain/kardus/pakaian yang digunakan untuk mendukung tim yang mereka cintai itu, tapi juga merepresentasikan sejarah dan juga tradisi yang ada dalam tim tersebut. "

Berikut adalah beberapa banner suporter MU yang mempunyai banyak cerita didalamnya



"YOU TOLD US TO COME BACK WHEN WE'VE WON 18...WE ARE BACK"


Liverpool memang saingan terbesar Manchester United. Sejak tahun 1990, MU berhasil memenangkan 18 gelar tanpa terkalahkan. Ketika bertanding melawan Liverpool musim lalu, suporter MU membawa banner ini ke stadiun Anfield bahwa MU telah memenangkan 18 gelar, dan mereka akan meraih gelar mereka yang ke 19. Sedikit sombong? Mungkin...

WELCOME TO Manchester

r


Apa yang lebih mengintimidasi daripada masuk ke stadiun lawan dengan fans yang membawa banner besar bertuliskan jumlah trofi yang berhasil mereka menangkan? Kata "Selamat Datang" yang tertulis kami rasa akan terbaca "Anda tidak akan keluar dengan selamat dari stadiun ini"

THANK YOU RONALDO :


Sekali Manchester United akan tetap terus Manchester United. Seorang fans MU memberikan apresiasinya kepada mantan pemain MU, Cristiano Ronaldo yang pindah ke Real Madrid di tahun 2009. Kami rasa fans ini lebih tertarik pada nilai 80 juta Pounsterling dalam transfer pemain tersebut.

MANCHESTER IS MY HEAVEN:


Banner ini mengutip kata-kata dari legenda MU, Sir Matt Busby, yang mengatakan "Manchester is my heaven". Legenda MU tersebut ditawari untuk menjadi manager tim Real Madrid, namun tawaran itu ditolak dengan mengatakan "Manchester is his heaven"




Banner ini pertama kali terlihat di tahun 2006 sebagai peringatan akan kejadian di tahun 1958 dimana 23 pemain dan juga pengurus MU meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat.

FEB 6th 1958 - THE FLOWERS OF MANCHESTER:


Para pecinta MU memasang banner ini di tahun 2008 untuk menandai 50 tahun tragedi yang menimpa MU di tahun 1958. 'The Flowers of Manchester' adalah judul lagu persembahan dari The Spinners.

MUFC FOOTBALL TAUGHT BY MATT BUSBY:


Fans MU sangat mencintai para legenda MU. Banner ini merupakan penghargaan bagi Sit Matt Busby, legenda MU yang sangat terkenal.

 MUFC NOT ARROGANT, JUST BETTER:


Melihat prestasi dan fakta bahwa MU merupakan salah satu klub sepak bola terbaik, kami memahami jika mereka sedikit sombong.

YOUR PLAYERS MAKE MONEY, OUR PLAYERS MAKE HISTORY:


Kami rasa para fans MU tahu bagaimana caranya untuk menyindir tim lainnya seperti Chelsea dan Manchester City.

LOVE UNITED, HATE GLAZER:


Ketika Malcolm Glazer ,seorang warga negara Amerika, hendak membeli MU, kita tidak perlu meminta pendapat para fans, mereka sudah menunjukannya melalui banner.

UNITED KIDS WIFE - IN THAT ORDER:


Jika Anda menikahi fans MU, banner ini akan mengingatkan Anda


35/6 YEARS
:


Mereka memang sombong. Fans MU membuat banner ini untuk mengingatkan rival satu kota MU, Manchester City, bahwa mereka sudah tidak pernah menjadi juara liga sejak tahun 1976

ONE LOVE:


Disamping banner 'alat penghitung' tersebut tertulis, 'One Love'. 'One Love' adalah lagu yang dinyanyikan oleh band lokal asal Manchester, Stone Roses, ketika MU berhasil menang secara dramatis dalam Final Liga Champions di tahun 1999.

GIGGS - TEARING YOU APART SINCE 1991:


Banner ini dipasang para fans MU untuk memperingati 20 tahun Ryan Giggs membela Manchester United. Kami rasa Arsenal akan setuju dengan banner ini.

KEANE - 1993-2005 - RED LEGEND:


Para fans MU juga mencintai mantan kapten MU, Roy Keane, yang meninggalkan MU akibat berselisih dengan Sir Alex Ferguson. Para fans MU menghargai kontribusi Roy Keane kepada MU selama 12 tahun karirnya.


SOLKSJAER HAS WON IT
:


Para pecinta MU memberikan penghargaan mereka bagi "Pembunuh Berwajah Bayi", Ole Gunnar Solksjaer. Mereka menghargai permainan Solksjaer yang konstan dan membawa kemenangan bagi MU.

ERIC THE KING - BACK WITH A VENGEANCE :



Ketika Eric Cantona dihukum selama 8 bulan akibat tendangannya terhadap fans dari Crystal Palace, fans MU menyambut kembali pahlawan mereka di lapangan dengan banner ini

.

Artikel menarik tentang Manchester United

Manchester United's most influential Eric speaks – no, not that oneEric Harrison, the man responsible for the talented boys who became men of glory at Old Trafford, explains his methods

The name Eric will forever be synonymous with the onset of Manchester United's modern glory era but opinions differ as to whether M Cantona or Mr Harrison proved the greater catalyst.

There is no argument that Eric Harrison has exerted the more enduring influence. As United's youth coach he was the off-field genius who not only supplied Alex Ferguson with a band of young players capable of sustaining the team's success post Cantona but moulded some of *English football's brightest individuals.

The most famous, David Beckham, faces Ferguson at San Siro on Tuesday when he hopes to help Milan dash his former club's Champions League ambitions. Still close to Beckham, Harrison will watch on television.

"It's a bit cold in Milan but I'm going over in the spring," said the 72-year-old who was also responsible for producing Paul Scholes, Ryan Giggs, Nicky Butt and the Neville brothers.

Together that group reached successive FA Youth Cup finals in 1992 and 1993 before collecting full sets of senior medals after bursting into Ferguson's first team. Small wonder they banded together to give Harrison a wonderfully generous gift – details of which he wants to keep private – when he retired as United's full-time youth coach 12 years ago.

"But they were all frightened of me, they had to be," says a man who learnt much about psychology playing for Brian Clough at Hartlepool. "I had to make them scared. In the first team they were going to have to cope with Sir Alex Ferguson – and Roy Keane. Anyway, I'm ashamed to say I've always been a very, very bad loser and I did sometimes give them the hairdryer treatment. Occasionally I had to apologise.

"One Saturday morning my wife came and watched us train before going shopping. 'You're a disgrace,' she said. 'The way you treat those kids.' I had to explain there was method in the madness and, if I wasn't like that, it was going to be very, very difficult when they began playing for Sir Alex and found themselves on the wrong side of him. They needed mental courage."

It was tough love but Harrison's man management was far from one-dimensional. In an important departure from convention he devoted several hours a week to talking to each boy individually. Moreover, at a time when some increasingly regimented coaches frowned on self-expression, he actively encouraged on-pitch improvisation.

"Youth coaching is 10% about kicks up the backsides and 90% about arms round the shoulders," he said. "You have to let boys use their imaginations and relax. You can't play good football if you're tense – but you can be relaxed and hard-working.

"We worked hard on team play. Some youth coaches don't do it but I was preparing them for Manchester United's first team and they needed to learn football wasn't all about glory on the ball.

"The group became so close and had such strong telepathy Sir Alex and I decided to keep them together playing Under-18 football for an extra year. We wanted to really bond them – and eventually they went virtually straight into the first team having played very few reserve games.

"They had unbelievable desire, fed off each other's energy and were all totally dedicated. Not one of them ever got into trouble with drink, drugs or anything. To get such magnificent players together at the same time was incredible. Coaching them was fantastically exciting."

Yet when the first team beckoned, Harrison counselled modesty. "I told them to just give the ball to Eric Cantona because he would always take it in the tightest spots," he said. "I think they really blossomed when Eric left."

No one bloomed quite like Beckham. "I still don't look on David as a global superstar. I just see a very, very nice man who has been very good to me," reflects Harrison, a regular visitor to Madrid during Beckham's Real days. "But it's not a fluke David has played for three of the world's biggest clubs.

"It's about 100% talent – David has really got the X factor – plus respect. David has always respected, and commanded the respect of, his team-mates and the fans."

Harrison regards respect as a two-way street. "I was a big believer in talking to young players one to one, telling them how incredibly talented they were and letting them know if they were going to play for the first team," he said. "It was a massive motivation.

"I'll always remember asking Paul Scholes how he was doing and, typical Paul, he gave me a one-word reply: 'Alright.' I said, 'You're doing more than alright, you're going to play for the first team.' The look on his face was amazing. Just seeing it light up was like winning the lottery."

 

sumber:
Code:
http://www.guardian.co.uk/football/2010/feb/14/eric-harrison-manchester-united-champions-league

Sir Alex


Senin, 14 Januari 2013

Saksi Hidup "Setan Merah" Tutup Usia

MANCHESTER, KOMPAS.com - Legenda Manchester United (MU), yang juga menjadi salah satu korban selamat dari Tragedi Munich 1958, Kenny Morgans (73) meninggal dunia setelah jatuh sakit, Minggu (18/11/2012).

Kenny selamat dari tragedi tersebut, setelah ditemukan di bawah roda pesawat milik British European Airways (BEA), lima jam setelah kecelakaan. Pria asal Wales itu jadi korban selamat terakhir yang ditemukan dari puing-puing pesawat yang hancur.

"Seluruh staf klub menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi keluarga dan kerabat Kenny," demikan pernyataan MU seperti dilansir situs resmi klub.

Kenny bergabung bersama "Setan Merah" pada 1956. Pria yang berposisi sebagai gelandang tersebut melakukan debut pada usia 18 tahun, saat timnya menghadapi Leicester City pada 21 Desember 1957.

Dua bulan berselang, Kenny menjadi salah satu anggota "Busby Babes" yang pulang dari Beograd, Yugoslavia, seusai menahan seri Red Star Belgrade 3-3 dalam laga Piala Champions. Namun, ketika pesawat lepas landas setelah transit di Bandara Internasional Munich-Reim pada 6 Februari 1958, terjadilah tragedi yang menyebabkan badan pesawat berkeping-keping.

Tujuh pemain MU,  Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, dan Liam 'Billy' Whelan tewas seketika. Sedangkan, Duncan Edwards meninggal di rumah sakit pada 21 Februari. Sementara, 15 penumpang lainnya, termasuk wartawan dan ofisial MU ikut mengembuskan napas terakhir.

Kenny sendiri selamat dari tragedi itu bersama Bobby Charlton, Johnny Berry, Jackie Blanchflower, Dennis Viollet, Ray Wood, Bill Foulkes, Harry Gregg, dan Albert Scanlon. Sedangkan, Pelatih Matt Busby turut selamat meski terluka parah.

Fakta Kenny Morgans
Nama Lengkap: Kenneth Godfrey Morgans
Lahir: Swansea, Wales, 16 Maret 1939
Posisi: gelandang kanan
Karier: Manchester United (1956-1961/0 gol), Swansea Town (1961-1964/8 gol), Newport Country (1964-1967/44 gol)
Sumber :
Manchester United
Editor : Daniel Sasongko